Bagaimana
memahami orang?
Stereotipe
(Karakteristik
berdasarkan SARA)
+
Halo
Effect
(Kesan
positif atau negatif orang yang baru ditemui)
=
Implicit
Personality Theory
(Tanpa
sadar mengumpulkan sedikit fakta)
Agar
kesimpulan tetap konsisten, fakta-fakta baru yang tidak mendukung diabaikan dan
hanya memperhatikan fakta-fakta yang sejalan dengan kesimpulan awal.
Untuk
mengurangi subjektivitas dilakukan percobaan ilmiah. Untuk memahami manusia
(Kompleksitas Individu) berdasarkan pola feeling,
thinking, dan behaving yang relatif konsisten dalam menyesuaikan diri terhadap
tuntutan demi peningkatan kesejahteraan individu tersebut, meliputi aspek Human Universal, Individual Differences, dan
Individual Uniqueness.
Kepribadian
menurut para ahli:
1.
Wundt: Menganalisa proses mental melalui
eksperimen yang dapat dimanipulasi dan dikontrol.
2.
Watson: Proses mental yang tidak dapat
dilihat. (lebih tepat menganalisa melalui overt behaviour).
3.
Skinner: Hanyalah sekumpulan sistem respons
dan habit yang dipelajari.
4.
Freud: Mengamati faktor-faktor yang
tidak disadari yang menjadi sumber masalah bagi pasien-pasiennya. Fokus pada
fungsi individu yang melibatkan aspek kesadaran dan ketidaksadaran.
5.
Murray dan Allport: Mempelajari
kepribadian secara formal dan terestimasi.
Teori
Kepribadian
Suatu
kerangka pikir yang terdiri dari serangkaian asumsi mengenai kepribadian,
meliputi definisi empiris yang menjalin beberapa fenomena abstrak agar dapat
diobservasi secara konkret.
Teori kepribadian harus:
1.
Dapat diuji.
2.
Dapat memperjelas data-data kepribadian.
3.
Berguna dalam memahami dan memprediksi
perlaku.
Aspek
Kepribadian
Psikopatologi dan Perubahan Perilaku
Meliputi analisa mengapa ada individu yang mampu
atau tidak menangani stres.
Isu
terhadap Human Nature
Free Will vs Determinism
Nature vs Nurture
Past Experience vs Present Experience
Uniqueness vs Universality
Equilibrium vs Growth
Optimistic vs Pesimistic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar